blog ini berisikan curhat dan cholote gue mengenai apa aja yang tidak sesuai dengan diri gue dan bertentangan dengan hati nurani gue, hehehe...
gue paling pantang dengan orang yang suka akan kepura-puraan dan suka melencehkan orang...
gue shi orang na santai n tipe orang yang doyan kerja tanpa omong yang ndak perlu, simple suka kerjain orang hehehe...
masak posting tentang gue ya... ndak perlu lagi..
lebih baik gue posting tentang uan aja ya...
gue bingung kenapa sekolah lebih mengutamakan kelulusan siswanya daripada membimbing siswa untuk menghadapi uan dengan memberikan contoh-contoh soal dan refesing untuk mereka...
dari mereka dileskan sampai sore dan dikasih pelajaran sampai mau menghadapi uan dan mengorbankan mata pelajaran yang tidak diuankan.
gue rasa uan itu ndak usah diadakan, karena uan itu pembodohan dan kebodahan pihak-pihak yang melaksanakan dan menghadapi uan, hal ini sudah dibuktikan bahwa yang uan bukan siswa tetapi guru-guru mereka yang mengasih kunci jawaban dan membetulkan jawaban walaupun itu hanya batas kelulusan yang dikasih oleh pelaksanaan uan.
tambah tinggi keleulusan yang diberikan oleh penyelengara uan makin banyak kecurangan yang dibuat oleh orang-orang yang ingin mencapai kelulusan yang sempurna.
banyak yang dirugikan oleh adanya uan ini terutama pelajaran yang tidak diuankan, dan pembodohan dan kebodohan orang yang terlibat dalam terselengaranya uan terutama sekolah yang ingi siswanya lulus seratus persen (100%) dan menggangap sekolah itu merupakan sekolah favorit karena meluluskan siswanya 100%.
lebih baik seperti pendidikan kurikulum 1984, dimana semua mata pelajaran dianggap penting tidak ada anak tirinya, bila ada 3 mata pelajaran yang tidak lulus, maka murid tersebut tidak lulus dan menggulang kembali dan duduk dikelas 3 lagi.
dunia pendidikan Indonesia merupakan dunia ujicoba para pakar pendidikan yang menggambil mentah-mentah sistem pendidikan luar negeri, padahal mereka dulu mencontoh sistem pendidikan Indonesia dan sudah dikembangkan oleh mereka.
mereka para pakar tidak mencoba sistem tersebut dulu selama 7 tahun, dan baru diterapkan disekolah-sekolah, kalau luar negeri untuk menerapkan sistim pendidikan, mereka menerapkan di sekolah ujicoba selama 7 tahun, bila sistem tersebut berhasil, baru mereka menerapkan disekolah-sekolah lain.
hal ini tidak berlaku di indonesia karena ini merupakan proyek para pejabat dilingkungan pendidikan, yang selalu merubah sistem pendidikan apabila terjadi pengantian para pejabat-pejabat...
sistem pendidikan saat ini mengambil sisitem pendidikan di jerman, di jerman sistem pendidikan ini telah di uji coba pada sekolah-sekolah percontohan selama lebih kurang 10 tahun..
kalau di indonesia ganti pejabat, ganti mentri, dan ganti persiden, sistem pendidikan juga ganti pula sistem pendidikan... :)
karena untuk mengeanti sistem pendidikan merupakan prokyek para babe-babe, yang berkerja sama dengan percetakan atau penerbit buku pelajaran.
gue paling pantang dengan orang yang suka akan kepura-puraan dan suka melencehkan orang...
gue shi orang na santai n tipe orang yang doyan kerja tanpa omong yang ndak perlu, simple suka kerjain orang hehehe...
masak posting tentang gue ya... ndak perlu lagi..
lebih baik gue posting tentang uan aja ya...
gue bingung kenapa sekolah lebih mengutamakan kelulusan siswanya daripada membimbing siswa untuk menghadapi uan dengan memberikan contoh-contoh soal dan refesing untuk mereka...
dari mereka dileskan sampai sore dan dikasih pelajaran sampai mau menghadapi uan dan mengorbankan mata pelajaran yang tidak diuankan.
gue rasa uan itu ndak usah diadakan, karena uan itu pembodohan dan kebodahan pihak-pihak yang melaksanakan dan menghadapi uan, hal ini sudah dibuktikan bahwa yang uan bukan siswa tetapi guru-guru mereka yang mengasih kunci jawaban dan membetulkan jawaban walaupun itu hanya batas kelulusan yang dikasih oleh pelaksanaan uan.
tambah tinggi keleulusan yang diberikan oleh penyelengara uan makin banyak kecurangan yang dibuat oleh orang-orang yang ingin mencapai kelulusan yang sempurna.
banyak yang dirugikan oleh adanya uan ini terutama pelajaran yang tidak diuankan, dan pembodohan dan kebodohan orang yang terlibat dalam terselengaranya uan terutama sekolah yang ingi siswanya lulus seratus persen (100%) dan menggangap sekolah itu merupakan sekolah favorit karena meluluskan siswanya 100%.
lebih baik seperti pendidikan kurikulum 1984, dimana semua mata pelajaran dianggap penting tidak ada anak tirinya, bila ada 3 mata pelajaran yang tidak lulus, maka murid tersebut tidak lulus dan menggulang kembali dan duduk dikelas 3 lagi.
dunia pendidikan Indonesia merupakan dunia ujicoba para pakar pendidikan yang menggambil mentah-mentah sistem pendidikan luar negeri, padahal mereka dulu mencontoh sistem pendidikan Indonesia dan sudah dikembangkan oleh mereka.
mereka para pakar tidak mencoba sistem tersebut dulu selama 7 tahun, dan baru diterapkan disekolah-sekolah, kalau luar negeri untuk menerapkan sistim pendidikan, mereka menerapkan di sekolah ujicoba selama 7 tahun, bila sistem tersebut berhasil, baru mereka menerapkan disekolah-sekolah lain.
hal ini tidak berlaku di indonesia karena ini merupakan proyek para pejabat dilingkungan pendidikan, yang selalu merubah sistem pendidikan apabila terjadi pengantian para pejabat-pejabat...
sistem pendidikan saat ini mengambil sisitem pendidikan di jerman, di jerman sistem pendidikan ini telah di uji coba pada sekolah-sekolah percontohan selama lebih kurang 10 tahun..
kalau di indonesia ganti pejabat, ganti mentri, dan ganti persiden, sistem pendidikan juga ganti pula sistem pendidikan... :)
karena untuk mengeanti sistem pendidikan merupakan prokyek para babe-babe, yang berkerja sama dengan percetakan atau penerbit buku pelajaran.
0 komentar:
Posting Komentar